Selasa, 30 Juli 2013

Sekilas Tentang Kamera Mirrorless

Kamera mirrorless atau kamera tanpa cermin pertama kali diperkenalkan sekitar tahun 2008 dan telah menarik perhatian para pencinta fotografi. Secara umum, yang membedakan kamera DSLR dengan kamera mirrorless adalah cara menampilkan gambar di viewfinder.
Untuk memunculkan gambar di viewfinder, kamera DSLR menggunakan cermin (mirror) yang membutuhkan suatu ruang di dalam kamera sehingga ukuran kamera menjadi besar.

Lain halnya dengan kamera mirrorless. Kamera mirrorless telah meniadakan cermin tersebut sehingga dapat menghemat ukuran dan bobot kamera pun menjadi lebih ringan. Lalu bagaimana sebuah kamera mirrorless memunculkan gambar di viewfinder?

Sebagai gantinya, untuk memunculkan gambar di viewfinder, kamera mirrorless ada yang menggunakan menggunakan sistem viewfinder elektronik, ada juga yang menggunakan hybrid viewfinder yang bisa berganti dari jendela bidik optik ke jendela bidik elektronik.

Kamera mirrorless memiliki daya tarik tersendiri, yakni:

- Ukuran relatif lebih kecil, kompak dan ringan dibanding DSLR.
- Ukuran sensornya setara DSLR kelas menengah.
- Lensa dapat diganti-ganti.

Dengan kelebihan-kelebihan di atas, kamera mirrorless menjadi pilihan yang menarik, apalagi hasilnya mendekati kamera DSLR kelas menengah, namun untuk kelas professional, kamera DSLR tetap masih lebih unggul.

Saat ini sudah banyak kamera mirrorless yang dikeluarkan berbagai produsen, antara lain:

- Fujifilm X
- Nikon 1
- Pentax Q dan K
- Leica M
- Micro Four-Third: Olympus OMD dan PEN
- Micro four third: Panasonic G
- Samsung NX
- Sony NEX
- Canon EOS M



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Kamera rangefinder

Mendengar kata Rangefinder, maka yang terbayang adalah sebuah kamera ljadulr yang serba manual, namun pada kenyataannya tidak seperti itu. Sebab sejak 2004 telah diperkenalkan kamera Rangefinder Digital pertama, yakni R-D1 dibuat oleh Epson, dan dua tahun kemudian Leica merilis kamera Rangefinder digital M8, lalu disusul M9.
Secara fisik, pada kamera Rangefinder terdapat dua buah kotak, yang satu Rangefinder berfungsi sebagai jendela bidik, dan satunya lagi untuk membantu fokus.

Istiah rangefinder sendiri mengacu pada suatu alat bantu fokus yang terdapat dalam sebuah kamera. Sistem pencarian fokus kamera Rangefinder tidak melalui cermin pentaprism seperti DSLR/SLR, namun dengan menyatukan dua buah gambar (satu dari viewfinder, dan satunya lagi dari lensa), maka jarak fokus pun ditemukan.

Kelebihan kamera Rangefinder dibanding DSLR:

- Body lebih ringkas dan ringan, karena tidak menggunakan cermin Pentaprism
- Fokus lebih cepat karena dengan sistem penumpukan gambar, sedangkan DSLR/SLR berdasarkan feeling.
- Viewfinder lebih terang

Kekurangan kamera Rangefinder dibanding DSLR:

- Mahal
- Ketersediaan lensa dan aksesori tidak sebanyak DSLR/SLR
- Tidak ada tombol kontrol Depth of Field, merekam video, dan pendeteksi wajah seperti DSLR modern.



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Panduan Memilih Kartu Memori untuk Kamera Digital

Pada umumnya kamera digital menggunakan media rekam atau sering disebut kartu memori, Secure Digital (SD) Card, SD High Capacity, SD Extended Capacity, Micro SD, Memory Stick ProDuo, dan Compact Flash (CF).
Sebagai panduan, ada tiga kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media rekam, yakni: kapasitas, performa (kecepatan) dan merek.

- Kapasitas: Sebagai gambaran, kartu memori 2GB dapat menyimpan sekitar 1.000 file jpg dari kamera 5 megapixel.

- Performa: (kecepatan): Untuk pemotretan biasa, kartu memori dengan kecepatan standard (15mbps) sudah memadai. Namun untuk pemotretan Burst atau "berondong" lebih disarankan pakai yang lebih cepat atau Ultra (sudah tersedia 100mbps).

- Merk: Saat ini di pasaran memang terdapat banyak merek yang menawarkan kartu memori berkapasitas besar dengan harga murah, namun demi mempertimbangkan faktor keamanan, sangat disarankan hanya memilih produk dari merek yang sudah teruji.



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Mengenal Teknik Lighting Low-key & High Key

Dalam fotografi terkenal ada istilah high key and low key. Secara sederhana maksud high key adalah fotografi yang nuansa cahayanya terang, sedangkan low key adalah fotografi yang nuansa cahayanya gelap.
Biasanya teknik high-key dan low key ini banyak disebut-sebut untuk pemotretan portrait manusia, terutama dalam setting studio/indoor, dimana fotografer mengendalikan penuh sifat cahaya, arah, penyebaran, dan intensitas cahaya.


TEKNIK FOTO LOW KEY

Low key cocok untuk memberikan nuansa misterius, kesedihan ke dalam foto. Biasanya digunakan untuk foto kedukaan, portrait misterius, dan yang tema foto yang menyeramkan (horror).

Cara memotret low key adalah mempersiapkan latar belakang yang bernuansa gelap, seperti hitam atau warna tua. Pilihlah pakaian yang juga gelap seperti warna hitam. Pengaturan exposure tidak harus di nol, tapi justru agak digelapkan supaya suasana gelapnya lebih kentara.

Light modifier (pembentuk cahaya) yang dipasang di depan lampu kilat yang efektif biasanya yang membatasi penyebaran cahaya seperti: standard reflector dengan honeycomb, strip softbox (30x125cm), barn door, dan snoot.

Untuk pemotretan portrait low key, biasanya tantangannya adalah mengarahkan cahaya ke bagian yang bagus dan membatasi cahaya untuk tidak menerangi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kita perlu mengamati subjek secara seksama, dan kemudian memutuskan light modifier apa yang digunakan, dan juga ke arah mana. Sebaliknya, kita juga harus menentukan bagian yang kurang begitu menarik untuk tidak disinari sehingga tertutup oleh bayangan.

Pose dan ekspresi subjek juga menentukan keberhasilan foto low key. Perlu komunikasi dan kerjasama antara fotografer dan subjek foto yang baik untuk menghasilkan foto low key yang menarik.


TEKNIK FOTO HIGH KEY

Foto high key cocok untuk memberikan suasana cerah, gembira, dan cantik. Foto high key banyak digunakan untuk foto keluarga, foto kecantikan (beauty), foto anak dan bayi. Di dalam foto pemandangan, foto high key sering kita jumpai saat memotret salju atau saat berkabut.

Cara memotret high key adalah memilh latar belakang yang berwarna cerah seperti putih, atau warna terang seperti kuning. Untuk portrait, warna pakaian dan aksesoris juga harus disesuaikan.


Jika mengunakan cahaya yang konstan (bersinar secara kontinyu), maka pengaturan exposure harus disesuaikan ke arah + (lebih terang dari pengukuran/metering kamera).

Light modifier yang dipasang di depan lampu kilat yang efektif biasanya yang berukuran cukup besar sehingga dapat membanjiri subjek dan background dengan cahaya. Antara lain: softbox berukuran besar(80x120cm), oktabox (150cm), background reflector, dan beauty dish (70cm).

Dengan mengunakan light modifier berukuran besar, penyebaran cahaya luas dan cahaya yang jatuh ke subjek bersifat halus. Cahaya yang halus sangat baik untuk pemotretan beauty/kecantikan. Karena cahaya yang menyebar akan mengisi pori-pori, keriput di wajah sehingga terlihat mulus.

Biasanya tantangan yang ditemui di foto high key adalah kita harus benar-benar pintar dan kreatif dalam mengarahkan pose dan gaya. Dengan komunikasi yang baik, kita bisa mendapatkan ekspresi atau momen-momen menarik yang tak terduga.



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Lightmeter

Reflected lightmeter

Reflected (pantul) lightmeter adalah sistem pengukuran cahaya yang terdapat di dalam kamera, dan juga bisa diaktifkan di lightmeter eksternal.
Seperti namanya, Lightmeter akan menghitung cahaya yang dipantulkan oleh subjek dan memilih setting exposure kamera (aperture, shutter speed dan ISO) supaya tonalnya 18% abu-abu (gray).
Di kamera, untuk mengaktifkannya cukup menekan setengah tombol shutter. Di lightmeter eksternal seperti Sekonic, bidik atau arahkan alat ke daerah midtone (area yang sedang/midtone gelap-terangnya), dan layar LCD akan menunjukkan setting exposure termasuk f-stop yang direkomendasikan untuk dipakai.
Masalah dengan reflected mode adalah lightmeter bisa keliru jika yang dipotret terlalu banyak bidang putih atau hitam. Bidang putih akan memantulkan terlalu banyak cahaya sehingga foto akhir menjadi agak gelap/abu-abu. Sedangkan jika yang dipotret berwarna hitam, maka hasil akhir foto bisa menjadi abu-abu juga alias terlalu terang.
Incident lightmeter
Untuk menghitung cahaya yang jatuh ke subjek foto, mode incident lightmeter lebih akurat karena mengukur langsung kuantitas cahaya yang jatuh ke subjek, bukan yang dipantulkan.
Cara memakainya yaitu menempatkannya ke subjek foto dan mengarahkan kubah putih lightmeter menghadap arah cahaya lalu menekan tombol di lightmeter.
 Jika arah cahaya dari samping yang menerangi subjek foto, arahkan kubah ke arah lensa untuk mendapatkan perhitungan f-stop yang akurat. Setting F-stop yang tepat akan terlihat di layar LCD.
Tipe incident lightmeter baik untuk foto portrait dengan flash, untuk mengukur perbedaan exposure dari cahaya utama (main) dan pengisi (fill).
Untuk pemandangan, penggunaan lightmeter tipe reflected lebih efektif karena incident lightmeter tidak bisa digunakan untuk arah cahaya dari belakang yang sering ditemukaan saat memotret sunset dan sunrise.


 
Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Kapan Waktu yang Tepat Memakai Mode P, S, A, M di Kamera ?

Aperture Priority (A) sangat efektif digunakan untuk memotret objek diam, misalnya, landscape (kecuali slow speed), interior atau still life. Dengan mode A, Anda dapat mengatur diafragma guna mendapatkan depth of field sesuai yang dikehendaki, dan kamera akan menyesuaikan speed-nya.
Speed Priority (S) sangat efektif untuk memotret objek bergerak misalnya air terjun, olah raga dan panning. Dengan mode ini, Anda dapat menentukan shutter speed guna menciptakan efek bergerak sesuai yang dikehendaki, dan kamera akan menentukan diafragma yang sesuai untuk Anda.

Manual (M). Meskipun kamera sudah memiliki sistem metering yang sangat canggih, namun terkadang juga bisa terjadi kesalahan pengukuran, terutama pada kondisi sulit misalnya acara pementasan.

Untuk mendapatkan hasil yang pasti seorang fotografer yang telah memiliki jam terbang akan menentukan ISO speed, shutter speed dan diafragma-nya untuk pemotretan tersebut. Mode Manual juga sering digunakan untuk pemotretan studio di mana lighting sudah diukur dengan flash meter.

Program (P) adalah mode yang paling sering digunakan untuk membuat foto liputan, di mana yang menjadi prioritas adalah momen-momen yang bergerak cepat sekali dan tidak bisa diulang. Di mode ini, kamera yang memegang kendali penuh, dan Anda hanya tinggal memotret saja.



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Bagaimana Menghindari Terjadinya Lensa Flare ?

Perlu diketahui bahwa terjadinya lens flare pada hasil pemotretan disebabkan oleh adanya sinar yang kuat langsung mengenai lensa. Lens flare sering muncul ketika kita memotret dengan menghadap ke arah datangnya cahaya, dan keadaan ini akan semakin parah jika lensa yang dipakai sudah berjamur dan kotor.

Lens flare juga lebih sering terjadi pada pemotretan dengan lensa lmurah meriahr ketimbang prime lens. Tips untuk menghindari terjadinya lens flare:

1. Ubah sudut pemotretan dengan sedikit bergeser agar tidak menghadap arah datangnya sinar secara langsung.

2. Gunakan Lens Hood (tudung lensa) atau gunakan tangan untuk menahan sinar agar tidak langsung mengenai lensa.

3. Pastikan lensa selalu dalam keadaan bersih.

Lens flare tidak selalu buruk, dengan lensa yang berkualitas dapat menghasilkan lens flare yang justru memperindah foto itu sendiri.




Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

White Balance

Ada kalanya ketika memotret, kita mendapatkan warna yang tidak seperti yang kita lihat, kadang kebiruan, dan terkadang kemerahan. Ini terjadi karena sumber cahaya yang digunakan saat memotret memiliki temperatur warna (derajat Kelvin) yang berbeda-beda.

Contoh, jika kita memotret suatu benda terutama yang berwarna putih (karena putih adalah netral), maka warna putihnya benda tersebut akan menjadi tidak netral lagi karena dipengaruhi oleh sumber cahaya yang mengenainya, misalnya sinar matahari pada siang hari terlihat putih normal, pagi dan sore terlihat kuning/orange, lampu ruangan bohlam (tungsten) kemerahan, atau neon kehijauan.

Untuk mengatasinya, di dalam kamera digital ditambahkan fitur White Balance yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan warna agar menjadi "normal" kembali.



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Apa Itu Rule of Third ?

Dalam bidang visual, terutama fotografi, hanya ada dua jenis komposisi, yaitu Statis dan Dinamis. Komposisi Statis atau biasa disebut Dead Center ialah komposisi yang meletakkan subyek di tengah bidang.
Komposisi ini sangat efektif untuk menciptakan kesan:

- Diam tak bergerak sehingga menimbulkan rasa tenang dan tenteram.
- Elegan
- Sedih

Komposisi Dinamis ialah meletakkan subyek yang cenderung berat sebelah (lebih ke atas, ke bawah, ke kiri atau ke kanan). Komposisi ini sangat efektif untuk menciptakan kesan:

- Bergerak, riang dan dinamis.
- Menggoda
- Mengandung risiko

Ada suatu panduan yang telah disederhanakan yang dikenal dengan istilah "Rule of third" di mana lebar bidang dibagi 3, dan tinggi bidang dibagi 3, sehingga menghasilkan 9 bagian.

Di antara pertemuan garis vertikal dan horisontal menghasilkan 4 titik, yang disebut "Golden Section". Panduan ini memudahkan kita untuk mendapatkan komposisi yang menarik.

Jika subyek diletakkan di salah satu titik, maka ia cenderung nyaman di mata.

"Rule of third", hanyalah suatu panduan saja, bukan aturan baku. Jika penerapannya dilakukan terlalu dipaksakan (diukur secara akurat), maka ia akan membatasi kreatifitas. Karena masalah komposisi adalah masalah rasa, sehingga tidak ada aturan yang boleh membatasinya.



Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Minggu, 07 Juli 2013

Anda mau jadi Fotografer ?

Sebagai seorang fotografer pemula atau baru belajar tentang dunia fotografi, artikel kali ini cocok untuk dibaca. Kami akan mengulas beberapa gagasan yang bisa membantu kalian dalam proses menjadi seorang fotografer.

1. Jangan tergesa-gesa membeli perangkat fotografi yang mahal
Kemungkinan untuk menghasilkan foto yang baik dengan menggunakan kamera yang murah seperti kamera saku sangat mungkin terjadi. Semakin banyak Sobat mengambil foto, maka kalian akan semakin mengerti tentang kebutuhan kamera ketika akan melakukan upgrade perangkat fotografi. Jangan terburu-buru menggunakan SLR jika untuk kamera poket sederhana belum maksimal penggunaannya.

2. Pertimbangkan membeli Tripod
Tripod yang tidak terlalu mahal dan kokoh kiranya layak untuk dipertimbangkan, terutama jika Sobat memiliki kecenderungan tangan yang bergetar, kalian akan terkejut dan puas ketika melihat hasil jepretan dengan menggunakan Tripod. jika ingin foto lebih stabil lagi, kalian bisa menggunakan fitur timer atau shutter release ketika menggunakan Tripod.

3. Bawa kamera kalian kemanapun pergi
Peluang foto yang bagus sering kali datang ketika sobat tidak menyadari atau mengharapkannya, dan jika kalian bisa menyederhanakan perangkat kamera kalian, seperti membawa hanya tas kamera serta tripod maka bawalah perangkat tersebut kemana kalian pergi, dan tentunya kalian tidak akan menyesal ketika tiba-tiba mendapatkan peluang foto yang jarang sekali terjadi. Jika Sobat memiliki handphone yang memiliki fitur kamera, maka gunakan untuk mengambil gambar sebagai ‘note’ untuk pemandangan itu, dan sobat bisa kembali dengan membawa kamera yang sebenarnya.

4. Buatlah daftar foto yang ingin Sobat ambil
Jika sobat tidak bisa membawa serta kamera kalian, maka setidaknya tetaplah membawa buku saku dan selalu mencatat tempat-tempat yang sobat ingin kembali untuk memotret tempat tersebut. pastikan sobat mencatat setiap detil yang penting, seperti pencahayaan, sehingga sobat bisa kembali ketempat tersebut di waktu yang sama atau pada saat cuaca yang tepat. Jika sobat tidak ingin membawa buku saku, maka kalian bisa mengirimkan catatan via email lewat handphone,

5. Jangan mengabaikan subyek yang ‘biasa’ dalam fotografi
Sobat mungkin tidak melihat sesuatu yang menarik dan layak dipotret di kamar tamu atau halaman belakang, tetapi setidaknya cobalah melihat sekeliling dengan sudut pandang yang baru. Sobat mungkin bisa menemukan spektrum cahaya atau beberapa bunga liar di halaman belakang rumah kalian, seringkali sebuah obyek sederhana bisa menciptakan foto yang bagus.

6. Nikmatilah proses belajar fotografi
Hal yang paling menarik mempelajari sebuah hobi seperti fotografi, adalah tidak ada kata cukup dalam mempelajarinya. Sumber inspirasi banyak sekali bisa ditemukan disekeliling kalian. Lihatlah semua hal tersebut menggunakan mata seorang fotografer dan Sobat akan menemukan peluang foto yang tidak kalian sadari sebelumnya.

7. Manfaatkan Sumber online belajar fotografi gratis
Pelajari foto-foto yang dihasilkan oleh fotografer profesional melalui situs seperti flickr, atau website yang berbagi informasi tentang teknik fotografi seperti InFotografi, disana bisa kalian temukan inspirasi dan tips tentang dunia fotografi. Jika Sobat tertarik untuk belajar mengenai post-processing dan masih belum ada anggaran biaya untuk membeli software seperti Adobe Photoshop, cobalah gunakan software free seperti GIMP

8. Terus melakukan uji coba pada pengaturan kamera
Kamera saku yang Sobat miliki bisa jadi memiliki fitur yang jauh lebih fleksibel dari yang kalian ketahui sekarang. Bacalah buku petunjuk atau manual untuk bantuan mengartikan simbol-simbol yang ada dalam pengaturan kamera. Cobalah memotret satu subyek dengan menggunakan pengaturan yang berbeda, lihat dan pelajari serta pilihlah hasil mana yang paling kalian sukai. Ketika me-review ulang foto-foto tersebut pada komputer, coba lihat EXIF data setiap foto untuk melihat kembali pengaturan kamera yang kalian gunakan saat memotret.

9. Pelajari aturan-aturan dasar
Seperti yang kita ketahui, banyak sekali informasi tentang dunia fotografi tersebar secara online di internet. Mulailah dengan beberapa artikel tentang komposisi. Terbukalah pada pendapat - pendapat dari fotografer yang lebih berpengalaman mengenai teknik fotografi yang mereka gunakan. Sobat tentunya harus mengetahui dan memahami aturan dasar sebelum melanggarnya bukan?

10. Memotretlah secara rutin
Cobalah memotret sesuatu setiap hari, jika Sobat tidak bisa melakukannya, maka pastikan kalian berlatih secara rutin sehingga Sobat tidak lupa apa yang telah kalian pelajari sebelumnya. Cara yang paling baik melakukan ini adalah memberikan pada diri sendiri sebuah tantangan fotografi setiap minggunya.

11. Jangan takut untuk bereksperimen
Jika Sobat menggunakan kamera digital, lakukan uji coba secara terus menerus dan kemungkinan besar kalian akan menemukan sesuatu yang sangat kalian sukai, dan tentunya kalian akan belajar banyak melalui proses belajar ini.


Just shared,
semoga bermanfaat
sumber Detik 
OS | F o t o g r a f i

Rabu, 03 Juli 2013

Beberapa fungsi aksesoris kamera DSLR

Mungkin anda sebagai fotografer pemula ada yang belum mengerti apa sih fungsi / guna daripada alat alat tambahan / aksesoris berikut. Banyak sekali aksesoris yang dipakai oleh para fotografer pemula, sementara fungsinya sendiri dia tidak tahu. Kalau ga percaya silahkan tanya sendiri sama para fotografer pemula mulai dari lenshood, BG / VG apa sih gunanya ?. Maka dari itu saya sedikit ingin share beberapa aksesoris dan fungsinya. Berikut beberapa aksesoris kamera dan fungsinya.

Lenshood  - Lenshood merupakan salah satu aksesoris kamera yang pemasangannya berada di depan lensa dengan cara diputar untuk jenis lensa yang tipe ulir / dikaitkan. Fungsi daripada lenshood ini antara lain adalah : untuk memblokir cahaya matahari agar tidak langsung mengenai lensa kamera, melindungi lensa dari serpihan air yang bisa mempengaruhi kualitas foto hasil jepretan anda, membuat hasil foto anda nampak sedikit vignete, menghilangkan flare, memberikan kontras yang lebih baik terhadap lensa / kamera, melindungi elemen bagian depan lensa dari goresan atau benturan.

Gbr diambil dari google

Battery Grip - Battery grip/vertical grip adalah aksesoris kamera yang dipasang dibawah kamera yang berfungsi untuk beberapa hal. Di dalam battery grip, kita bisa memasukkan baterei cadangan kamera ataupun baterai AA. Batterai cadangan bisa digunakan langsung untuk operasi kamera sehingga tidak diperlukan mengganti baterai bila baterai utama habis. Fungsi kedua dari battery grip adalah memudahkan kita ketika mengambil foto dengan orientasi vertikal / portrait. Battery grip memiliki beberapa tombol tambahan seperti tombol shutter/jepret dan beberapa tombol lain untuk mengubah titik fokus.
 
Gbr diambil dari google

Flash Eksternal - Flash external merupakan salah satu peralatan fotografi terpenting. Dengan flash external tentunya kreatifitas kita untuk bermain dengan cahaya tidak lagi sebatas hanya untuk menerangi, seperti fungsi flash internal. Namun dengan flash external tentunya kita bisa swivel bounce (kepala flash ke kiri, kanan, atas, bawah). Juga flash external dapat digunakan untuk berstrobist ria dengan bantuan flash trigger. Flash ekternal akan secara drastis meningkatkan kualitas foto anda jika dibandingkan sewaktu anda menggunakan flash bawaan yang melekat di kamera SLR. Memiliki power yang jauh lebih besar, kemampuan kontrol yang jauh lebih fleksibel, dan kita bisa mengatur arah pencahayaan yang jatuh ke obyek secara lebih mudah.

 Gbr diambil dari google

Tripod - Tripod adalah alat yang penting bagi fotografer profesional maupun amatir, tapi karena perkembangan fotografi digital yang cepat, tripod menjadi kurang terkenal. Fungsi dari tripod ini antara lain :
  1. Untuk meningkatkan ketajaman foto anda
  2. Kalau anda memiliki lensa tele yang lumayan berat, anda bisa menaruhnya di tripod
  3. Untuk meningkatkan kualitas foto dengan setting ISO kamera yang rendah
  4. Agar anda bisa menyusun komposisi foto anda dengan lebih teliti
  5. Wajib dipakai saat anda memotret HDR atau panorama
  6. Ingin memotret diri sendiri? berarti anda butuh tripod
  7. Ingin memotret bulan? bintang? jejak bintang (star trail)? tripod wajib!
  8. Ingin mencoba melukis dengan cahaya (painting with light)? tripod!
  9. Suka foto makro? tripod sangatlah membantu
  10. Kamera anda dilengkapi video? untuk mengurangi vibrasi gunakan tripod
  11. Punya reflektor atau flash tambahan tapi tidak punya asisten? panggil tripod dan suruh dia memeganginya
  12. Sangat suka foto landscape? air terjun atau ombak menjadi seperti kapas? tripod!


Gbr diambil dari google


TO BE CONTINUE...

Just shared,
semoga bermanfaat.
OS | F o t o g r a f i