Sabtu, 30 Maret 2013

Hati hati jika membeli kamera + lensa second

Jika anda hendak membeli kamera + lensa second berhati - hatilah, karena bisa saja kamera + kamera yang anda beli merupakan hasil curian. Kunci utama ketika kita hendak membeli kamera / lensa yang second atau bekas adalah SELALU SAMAKAN SERIAL NUMBER yang terdapat pada kamera / lensa tersebut. Memang langkah yang saya sebutkan diatas tersebut bukan satu - satunya cara untuk mengetahui benar atau bukannya kamera / lensa tersebut hasil curian atau bukan. 

Kamera / lensa yang kita beli baru pasti akan sama serial number yang terdapat pada bagian bawah kamera, pada kartu garansi dan juga pada box kamera tersebut. Terkadang jika kita membeli kamera / lensa second ada yang tidak sama serial numbernya yang tertera di body bagian bawah kamera dengan serial number yang tertera pada box atau kartu garansinya. Kejelian seorang pembeli barang second memang haruslah diterapkan bagi siapa saja yang hendak membeli barang second tersebut. Mengapa demikian ? karena bisa saja barang second yang kita beli tersebut merupakan hasil pencurian, penjambretan atau bahkan hasil dari perampokan. Disamping itu ada juga penjual nakal dimana penjual tersebut membeli juga dari user yang menjual kamera / lensanya itu tanpa dilengkapi dengan box dan aksesorisnya, kemudian oleh si penjual tersebut karena mengejar keuntungan dilengkapilah pembelian kamera / lensa dari user dengan box yang bukan kelengkapannya (alias beda serial number antara body / lensa kamera dengan boxnya).

Memang tidak akan berpengaruh terhadap hasil foto kita jika membeli barang second yang hasil pencurian atau hasil yang tidak halal, tetapi lumayan beresiko juga buat kita yang membelinya. Kira - kira apa coba resikonya ketika kita membeli barang hasil curian ?
salah satu resiko itu adalah suatu waktu ada pemilik resminya tau bahwa kamera yang anda beli ternyata punya dia, dan dia menanyakan beli darimana kamera yang kita beli anda mau jawab apa coba ?
Mungkin anda dengan gampangnya bisa saja menjawab saya membelinya dari salah satu website terkenal dalam forum jual beli kamera. Tapi apakah hal itu bisa membuat si pemilik resmi kamera akan berdiam diri ? Menurut saya tidak. Langkah berikutnya pasti dia akan melaporkan ke polisi hal yang terjadi sebenarnya.

Mungkin anda akan digiring ke kantor polisi. di interogasi darimana / dari siapa anda membeli kamera / lensa second tersebut. Jika anda tidak bisa membuktikannya secara hukum di depan polisi, mungkin anda akan disangka sebagai penadah barang curian. Hayo pusing kan... 

Jadi saya sarankan sebelum membeli kamera / lensa second berusahalah mencari informasi dahulu tentang kepemilikan kamera / lensa tersebut dengan cara bertanya terlebih dahulu sebelum deal membeli. Selanjutnya coba anda cek apakan serial numbernya sama antara body / lensa kamera dengan kartu garansi dan juga box. Jika sama besar kemungkinan kamera / lensa yang anda beli murni dan halal punya penjualnya.


Just share..
semoga bermanfaat,
OS | F o t o g r a f i

Jumat, 29 Maret 2013

P3K (Pertolongan Pertama Pada Kamera) yang terjebur air

Seseorang yang menyukai hobi fotografi (fotografer) pasti lebih banyak menenteng barang kesayangan tersebut ketimbang meyimpannya dalam lemari / drybox, sebab dia tidak ingin setiap momen yang dilaluinya terlewatkan begitu saja. Lalu bagaimana dengan anda sendiri ?

Momen yang begitu pas serta langka memang susah - susah gampang kita temukan. Terkadang momen yang langka tersebut tidak kita temukan sama sekali dalam seharian. Momen langka tidak mengenal tempat dan waktu sama sekali, bisa di darat, laut, dan udara sekalipun. Mencari momen yang bagus di darat mungkin menyenangkan, tetapi tidak sedikit seorang fotografer yang mencarinya di laut bahkan sampai di udara. Setiap mencari momen / hunting foto yang bagus, langka, pas, baik di darat, laut dan udara tentu tak lepas dari resiko terhadap peralatan / gear fotografi yang kita pakai. Seperti contoh kecil saja ketika kita hunting di darat ( pasar, jalan,  gunung, dll ) bisa saja peralatan fotografi / gear kita kesenggol benda - benda ataupun manusia yang ada disekitar kita. Begitupun di laut bisa saja gear fotografi kita terjebur kedalam air laut. Di udara resiko hunting itu selalu ada, misalkan saja gear fotografi kita terjatuh dari ketinggian yang super tinggi disaat kita hunting foto menggunakan paralayang atau sambil terjun payung.

Jika anda seorang fotografer bawah laut tentu sudah kenal dengan kamera under water. Kamera jenis ini hampir tidak ada resiko ketika kita bawa hunting dibawah laut karena memang sudah water resitant. Tetapi apa jadinya jika kita memakai kamera DSLR yang bukan water resistant di bawah laut ? ya pasti mati dong! Jangan pernah abaikan keselamatan kamera anda ketika hunting di permukaan air laut (dalam perahu) atau hunting berada di pinggir pantai dengan menggunakan kamera yang bukan kamera khusus under water. Jika kamera DSLR anda terjebur air laut sedikit kemungkinannya untuk bisa di refarasi karena air laut cepat sekali menimbulkan korosi. Jika kamera kita sampai terjebur ke air laut, apa saja yang mesti kita lakukan sebagai P3K kamera kita ?
  1. Angkat kamera secepatnya dari dalam air
  2. Jangan nyalakan dahulu kamera anda 
  3. Buka secepatnya batre kamera yang terpasang
  4. Lap semaksimal mungkin air yang berada di luar kamera (sampai kamera kering)
  5. Jika anda dekat dengan rumah anda, lakukan segera mungking pengeringan dengan alat pengering rambut (hair dryer). ketika langkah ini telah selesai dan anda yakin kamera telah kering, tetap jangan anda nyalakan sementara waktu kameranya (kurang lebih 2 hari)
  6. Setelah 2 hari coba nyalakan kamera anda
Just share..
semoga bermanfaat,
OS | F o t o g r a f i


Rabu, 27 Maret 2013

Mana yang anda pilih USM Motor atau non USM ?

USM merupakan singkatan / kepanjangan dari Ultra Sonic Motor. Banyak sekali ukuran lensa yang sudah memakai teknologi ini. Sebagai contoh : canon fix 50mm f/1.4 USM


Sebenarnya apa sih keunggulan dari lensa yang memakai teknologi ini ?
USM merupakan salah satu teknologi motor penggerak lensa yang diciptakan oleh produsen canon. Keunggulannya sendiri salah satunya adalah focussing pada lensa dilakukan dengan suara yang tidak berisik, kemudian focussing juga didapatkan lebih cepat dari lensa yang belum menggunakan teknologi USM.

Dari sisi finansial / harga lensa yang memakai teknologi ini ( USM ) biasanya lebih mahal dibanding dengan lensa yang non USM.

Kalo kita lihat setiap teknologi ada keunggulan pasti ada juga kekurangannya. Lalu apakah kekurangannya lensa yang memakai teknologi USM itu ?
Kekurangan yang saya ketahui dari jenis lensa yang memakai teknologi USM ini salah satunya adalah rata - rata berat dari lensa ini lebih berat ketimbang lensa yang non USM, kemudian biaya perawatan / service lebih mahal sparepartnya ( bandingkan saja jika lensa dengan ukuran 75-300mm USM rusak motornya maka bianya servicenya max bisa sampai 800rb, sedangkan yang non USM max biaya service cuma 350rb )

Jadi manakah lensa yang menurut anda cocok untuk digunakan ?
silahkan pilih dan tentukan sendiri jenisnya.
just share..

semoga bermanfaat,
OS | F o t o g r a f i

Jangan sepelekan jamur pada sensor kamera anda

Pernah dengar kamera jamuran ?
Kamera jamuran atau kamera yang terkena jamur ( akibat dari kamera disimpan pada suhu yang lembab / debu yang terlalu lama menempel pada kamera / terkena cipratan air hujan yang lama mengering ) sungguh sangat mengecewakan buat seluruh para pencinta dunia fotografi ( fotografer ). Mengapa ? kamera yang terkena jamur sangat berpengaruh sekali pada kualitas foto seorang fotografer.

Seorang fotografer yang kameranya sudak terkena jamur di viewfinder misalkan, maka akan terasa sekali kurang nyaman ketika sedang membidik objek foto. Kemudian ketika jamur itu sudah bersarang pada lensa kesayangan anda, maka kualitas foto akan sangat menurun sekali tingkat ketajamannya. Untuk jamur yang sudah menempel pada lensa kesayangan anda ada yang bisa dicleaning ( serabut / titik jamur berada pada bagian belakang, dalam (tengah) dan tidak berada pada tempat / bagian lensa yang di paten ) dan ada juga yang sudah tidak bisa lagi untuk dicleaning ( serabut / titik jamur berada pada bagian depan dan berada di tengah lensa yang di paten ). Selain itu yang paling fatal sekali apabila serabut / titik jamur itu telah bersarang pada sensor body kamera anda.

Serabut / titik jamur yang telah bersarang pada sensor kamera anda akan berpengaruh pada hasil foto anda. mengapa demikian ? karena sensor merupakan salah satu bagian yang penting dalam merekam foto bidikan anda. Lalu apa yang akan terjadi bila Serabut / titik jamur telah bersarang pada sensor kamera anda ? serabut / titik jamur tersebut akan nampak pada hasil foto yang anda hasilkan. contoh hasil bidikan body kamera yang sensornya sudah terkena serabut / titik jamur :

 ilustrasi gambar oleh OS | f o t o g r a f i

ilustrasi gambar oleh OS | f o t o g r a f i

serabut / titik jamur nampak pada bagian pojok kiri dan kanan foto

Lalu apa yang mesti kita lalukan bila kamera kesayangan kita sudah terkena serabut / titik jamur ?
Tentu saja kita harus segera membawa ke "DR.KAMERA REPAIR". Tetapi jika anda seorang yang sudah ahli dalam mengotak atik kamera, saya rasa tinggal dibersihkan saja serabut / titik jamur tersebut.

TIPS untuk mencegah sensor terhindar dari serabut / titik jamur :
  1. Simpan kamera + lensa anda pada drybox dengan suhu yang stabil ( jika kamera + lensa tidak digunakan )
  2. Biasakan dibersihkan kamera + lensa dari debu - debu yang menempel setelah kita hunting foto
  3. Ketika kita membersihkan bagian dalam body kamera dengan blower, KAMERA HARUS DALAM KEADAAN MENGHADAP KEBAWAH MOUNTINGNYA.
semoga bermanfaat,
OS | F o t o g r a f i