Saat melakukan aktivitas Street Photography beberapa waktu yang lalu, @bengsin
juga mengajari teknik memotret yang lain. Namanya teknik zooming, yang
artinya memotret obyek diam namun dibuat seolah-olah bergerak. Anggap
saja memanipulasi kamera agar menghasilkan foto dengan sudut ‘angle’ yang berbeda.
Keunikan teknik zooming ini adalah mengubah panjang fokus lensa pada saat eksposure. Otomatis untuk penggunaan shutter speed-nya
harus rendah dan kebanyakan menggunakan lensa tele (zoom). Pada saat
memotret atau tombol shutter ditekan, titik fokus lensa diubah dengan
menarik lensa zoom ke dalam atau ke arah luar (untuk jenis zoom yang
ditarik).
Untuk menghindari guncangan (goyang),
penggunaan tripod sangat diperlukan untuk menopang ketahanan kamera
tersebut. Untuk mendapatkan Point Of Interest (POI), baiknya
obyek foto diletakan di tengah. Selain mempermudah membidik fokus obyek
juga akan lebih memberikan ketajaman gambar yang maksimal. Lebih bagus
lagi jika background (latar belakang) foto warnanya lebih kontras dari obyeknya.
Belajar teknik zooming memang
gampang-gampang mudah. Berdasarkan pengalaman pribadi, saia harus
menjepret sebanyak 50 hingga 70 kali baru bisa mendapatkan 1 gambar yang
memiliki POI. Hal itu dikarenakan berusaha mendapatkan efek gambar
secara maksimal, dan seberapa cepat tangan kita memutar lensa zoom.
Sebagian orang berpendapat, teknik
zooming sangat bagus jika dilakukan pada malam atau minim cahaya. Namun,
saia belajar menggunakan teknik ini pada siang hari (banyak cahaya)
karena lagi malas menggunakan flash. Otomatis, bukaan rana (diafragma)
selalu pada angka yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar